Namun, tidak ada yang terwujud, dan masalah likuiditas Neta semakin memburuk. Usulan pertukaran utang dengan ekuitas untuk mengurangi utang pemasok juga terhenti, yang semakin mengikis kepercayaan.
Saat pemegang saham dari Pemerintah China mendorong pemecatan Fang dan bahkan proses kebangkrutan, masa depan Neta menjadi tidak menentu.
Jika pemungutan suara dewan direksi berhasil, Fang bisa kehilangan kendali atas perusahaan yang ia bangun. Selain itu, investor negara dilaporkan mendorong Hozon untuk memasuki restrukturisasi kebangkrutan. Hal itu bakal menandakan potensi keruntuhan salah satu perusahaan rintisan kendaraan listrik terkemuka di China.
(Febrina Ratna Iskana)