Kenaikan tersebut sebagian besar didorong oleh hubungan dekat Musk dengan Washington, dan janjinya untuk fokus ke Tesla setelah meninggalkan perannya di pemerintahan Trump.
"Sebagai pemegang saham, ini adalah hal yang sangat buruk. Trump masih punya waktu tiga setengah tahun lagi. Elon berpikir dia lebih kuat daripada Trump," kata Gerber.
Namun, investor lain tetap optimistis, terutama terkait peluncuran robotaxi Tesla yang akan datang dan rencana jangka panjang terkait robot otonom.
"Saya pikir orang-orang akan terkesan dengan robotaxi dan robot otonom," kata Analis Riset Senior Roth MKM Craig Irwin yang juga pemegang saham Tesla.
"Kebisingan politik dan volatilitas lainnya lebih bersifat jangka pendek, setidaknya sejauh yang saya lihat," katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)