IDXChannel – Produsen otomotif asal Jepang, Nissan Motor Co meminta sejumlah pemasoknya di Inggris dan Uni Eropa untuk menunda penerimaan pembayaran sebagai bagian dari upaya menjaga likuiditas jangka pendek.
Dilansir Yahoo Finance mengutip Reuters, Senin (30/6/2025), permintaan ini disampaikan melalui dokumen internal dan dikonfirmasi oleh sumber industri terkait.
Langkah ini menandai tekanan serius terhadap keuangan Nissan, di tengah restrukturisasi besar-besaran yang diera CEO baru Ivan Espinosa pada April 2025. Perusahaan menargetkan penghematan biaya sebesar 500 miliar yen (sekitar Rp56,3 triliun) dalam dua tahun ke depan, termasuk dengan memangkas 15 persen tenaga kerja global dan menutup tujuh pabrik.
Nissan mencatat kerugian bersih sebesar USD4,5 miliar tntuk tahun fiskal yang berakhir Maret 2025 lalu tanpa memberikan proyeksi resmi untuk tahun berjalan. Perusahaan juga memperkirakan arus kas bebas negatif 550 miliar yen (sekitar Rp61,72 triliun) pada kuartal April–Juni.
Ada dua faktor utama penyebab tekanan keuangan tersebut yakni lini produk usang dan pelemahan penjualan global.