IDXChannel - Dalam dua setengah dekade mendatang, Vinod Khosla, investor di OpenAI, perusahaan di balik ChatGPT, berpendapat bahwa kita akan memiliki akses ke layanan profesional gratis dan robot mirip manusia berkat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Dalam episode baru-baru ini dari "Cerebral Valley Podcast" Eric Newcomer, pemodal ventura Khosla membuat beberapa prediksi tentang seperti apa AI dalam waktu dekat.
Miliarder berusia 68 tahun ini mengatakan, mengingat kemampuan AI yang luar biasa, “Saya pikir dalam 10 tahun kita akan memiliki dokter gratis, tutor gratis untuk semua orang, dan pengacara gratis sehingga mereka dapat mengakses sistem hukum.”
Pada tahun 2048, Khosla memperkirakan akan ada seluruh populasi robot yang bisa berdiri tegak seperti manusia.
Mengenai pertanyaan tentang GPT-5, apa yang akan menjadi versi selanjutnya dari model bahasa besar OpenAI GPT-4, Khosla berharap kemampuan AI akan tumbuh dengan cara yang belum pernah kita lihat sebelumnya.
“Kami belum melihat batas kemampuan AI,” kata Khosla. “Itu asumsi yang masuk akal.”
“Dia percaya bahwa jalan untuk menciptakan kembali infrastruktur masyarakat dan menyediakan gaya hidup yang kaya sumber daya bagi 7 miliar+ orang di bumi ini berjalan melalui AI mengingat kekuatan multiplikatifnya pada tenaga kerja dan keahlian,” kata juru bicara Khosla Ventures, perusahaan modal ventura milik investor tersebut dilansir dari Insider.
Khosla telah menyuarakan potensi dampak AI selama bertahun-tahun. Pada tahun 2016, Khosla menulis dalam sebuah makalah bahwa ia yakin otomatisasi AI dapat menggantikan hingga 80% pekerjaan yang dilakukan dokter dan petugas kesehatan.
“Transformasi besar ini adalah peluang untuk membebaskan umat manusia dari kebutuhan untuk bekerja,” kata Khosla kepada Semafor dalam sebuah wawancara. “Orang akan bekerja ketika mereka ingin mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan.”
Namun, Khosla mengatakan pada bulan Oktober lalu bahwa dia tidak ingin terlalu bertaruh pada AI saat ini. Mengingat viral seputar teknologi ini, Khosla berpendapat bahwa startup AI dinilai terlalu tinggi, dan hanya sedikit yang akan bertahan.
(DKH)