“Kami belum melihat batas kemampuan AI,” kata Khosla. “Itu asumsi yang masuk akal.”
“Dia percaya bahwa jalan untuk menciptakan kembali infrastruktur masyarakat dan menyediakan gaya hidup yang kaya sumber daya bagi 7 miliar+ orang di bumi ini berjalan melalui AI mengingat kekuatan multiplikatifnya pada tenaga kerja dan keahlian,” kata juru bicara Khosla Ventures, perusahaan modal ventura milik investor tersebut dilansir dari Insider.
Khosla telah menyuarakan potensi dampak AI selama bertahun-tahun. Pada tahun 2016, Khosla menulis dalam sebuah makalah bahwa ia yakin otomatisasi AI dapat menggantikan hingga 80% pekerjaan yang dilakukan dokter dan petugas kesehatan.
“Transformasi besar ini adalah peluang untuk membebaskan umat manusia dari kebutuhan untuk bekerja,” kata Khosla kepada Semafor dalam sebuah wawancara. “Orang akan bekerja ketika mereka ingin mengerjakan apa yang ingin mereka kerjakan.”
Namun, Khosla mengatakan pada bulan Oktober lalu bahwa dia tidak ingin terlalu bertaruh pada AI saat ini. Mengingat viral seputar teknologi ini, Khosla berpendapat bahwa startup AI dinilai terlalu tinggi, dan hanya sedikit yang akan bertahan.
(DKH)