Untuk saat ini, produksi mobil MG masih CKD atau hanya perakitan saja. Tapi, Arief memastikan pihaknya akan memenuhi syarat minimum Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) agar mobil listrik MG bisa masuk dalam program insentif pemerintah.
“Jadi MG sangat serius untuk market Indonesia. Saya sampaikan untuk produksinya sendiri untuk memenuhi standar dari pemerintah gitu ya 40 persen target untuk kapasitas local suppliers itu kita fulfill sambil secara bertahap kita akan ada di 60 persen,” ujarnya.
Mobil listrik pertama MG yang akan dirakit secara lokal adalah MG ZS EV yang rencananya akan mulai produksi pada Februari 2024. Nantinya akan disusul oleh MG4 EV pada bulan berikutnya.
Soal harga, Arief belum bisa mengungkapkan apakah mobil listrik MG yang sudah diproduksi secara lokal bisa lebih murah. Sebab, ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan harga yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Kalau bicara mengenai CKD, pasti bukan hanya bicara melulu mengenai harga, tapi bagaimana MG ingin memberikan satu kualitas yang sepadan untuk market Indonesia. Dengan quality yang memang berstandar global, yang diterapkan dan dibuat oleh orang atau anak-anak Indonesia yang kreatif,” ucapnya.
(YNA)