IDXChannel - Pemegang saham Tesla akan melakukan pemungutan suara terkait paket gaji senilai USD1 triliun, sekitar Rp16.700 triliun, untuk CEO Elon Musk pada Kamis (6/11/2025).
Dilansir dari AFP, paket gaji jumbo itu dimaksudkan untuk mempertahankan Musk sebagai CEO raksasa mobil listrik tersebut.
"Tanpa Elon, Tesla bisa kehilangan nilai yang signifikan," kata Ketua Tesla Robin Denholm dalam pesan kepada para pemegang saham pada 27 Oktober.
Musk mengisyaratkan ia mungkin akan meninggalkan Tesla atau mundur jika porsi kepemilikan sahamnya tidak naik signifikan.
Paket gaji ini dapat meningkatkan kepemilikan saham Musk menjadi 25 persen, sekitar dua kali lipat lebih tinggi dari level saat ini.
Hasil pemungutan suara akan diumumkan pada rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan di pabrik Tesla di Austin, Texas, pada Kamis.
Musk harus mencapai 12 target terkait kapitalisasi pasar untuk menerima paket gaji secara penuh. Tahap pertama akan tersedia jika dan ketika Tesla mencapai nilai pasar USD2 triliun.
Rencana tersebut juga mencakup serangkaian target laba operasional dan produk, seperti pengiriman 20 juta kendaraan Tesla. Paket ini bertujuan untuk memastikan Musk tetap di Tesla setidaknya selama tujuh setengah tahun ke depan.
Dana kekayaan negara (SWF) Norwegia, salah satu dari 10 pemegang saham terbesar Tesla, mengatakan minggu ini bahwa mereka akan menolak paket gaji itu.
"Meskipun kami menghargai nilai signifikan yang diciptakan di bawah peran visioner Musk, kami prihatin dengan besarnya total penghargaan, dilusi, dan kurangnya mitigasi risiko terhadap orang kunci," kata Norges Bank Investment Management yang mengelola SWF Norwegia. (Wahyu Dwi Anggoro)