Menurutnya, mobil keluarga itulah yang harganya masih cukup mahal ketimbang konvensional.
"Saat ini misalnya insentif berlaku di tahun 2024, kalau pertumbuhan ekonomi baik, target 50 ribu bisa tercapai," sambung Kukuh.
Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Rachmat Kaimuddin menargetkan dengan adanya insentif pembelian mobil listrik pada 2024, penjualan mobil listrik bisa tembus 50 ribu unit.
"Tahun ini kalau kita bisa lihat 50 ribu mobil laku tahun ini mungkin itu it's a plus," ujarnya di Jakarta, beberapa hari lalu.
(YNA)