IDXChannel - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) berhasil menerima material asteroid Bennu yang diprediksi bakal menabrak Bumi di 2182 pada Senin (25/9/2023) waktu Indonesia atau Minggu (24/9/2023) waktu Amerika Serikat.
Material yang dibawa oleh wahana OSIRIS-Rex itu akhirnya mendarat di Test and Training Range dan Dugway Proving Grounds milik Departemen Pertahanan AS, sekitar 130 kilometer (km) barat daya Salt Lake City.
NASA sendiri sudah merilis gambar pendaratan OSIRIS-Rex (Origins, Spectral Interpretation, Resource Identification and Security – Regolith Explorer) di situs resminya.
Dalam gambar tersebut terlihat sebuah kapsul segi enam berwarna hitam yang telah mendarat di padang pasir Test and Training Range dan Dugway Proving Grounds milik Departemen Pertahanan AS.
Setelah mendarat, dalam waktu satu setengah jam, kapsul tersebut langsung diangkut dengan helikopter ke Clean Room yang didirikan di sebuah hanggar yang dekat dengan lokasi pendaratan. Di ruangan itu, kapsul tersebut disimpan dengan suplai nitrogen yang tidak berhenti.
Hal itu dilakukan agar kapsul dan sampel asteroid menjalani proses khusus yang dinamakan 'pembersihan nitrogen'. Disebutkan NASA bahwa nitrogen dipilih karena merupakan gas yang tidak akan berinteraksi dengan sebagian besar bahan kimia lainnya.
"Aliran nitrogen yang terus menerus ke dalam wadah sampel di dalam kapsul akan mencegah kontaminan bumi sehingga sampel tetap murni untuk analisis ilmiah," sebut situs resmi NASA.
NASA menjelaskan, sampel asteroid Bennu yang diterima akan membantu para ilmuwan di seluruh dunia membuat penemuan untuk lebih memahami pembentukan planet dan asal usul bahan organik dan air yang menyebabkan kehidupan di Bumi.
Selain itu, material asteroid tersebut akan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia dengan mempelajari lebih lanjut tentang asteroid yang berpotensi berbahaya.
“Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya, dan apa yang kita pelajari dari sampelnya akan membantu kita lebih memahami jenis asteroid yang mungkin menghadang kita,” ujar Bill Nelson, Administrator NASA.
Dalam keterangan resmi, NASA menyebut bahwa sampel Bennu yang mereka terima memiliki ukuran 250 gram. Setelah dari Clean Room sampel itu akan dimasukkan ke dalam tabung khusus dan akan dibawa dengan pesawat ke markas NASA di Johnson Space Center, Houston besok atau Selasa (26/9/2023) waktu Indonesia.
Nantinya di markas NASA, para ilmuwan akan membongkar tabung tersebut, mengekstraksi, dan menimbang sampel asteroid. Setelah itu, sampel asteroid akan dipotong-potong untuk didistribusikan kepada para ilmuwan di seluruh dunia untuk diteliti lebih lanjut.
Diketahui membawa sampel asteroid Bennu ke Bumi merupakan proses yang sangat panjang. Disebutkan NASA, perjalanan itu dimulai pada 8 September 2016, di mana OSIRIS-Rex dikirim ke luar angkasa untuk datang ke asteroid Bennu.
Butuh waktu panjang agar OSIRIS-Rex sampai ke Bennu, tepatnya pada 3 Desember 2018. Begitu sampai di Bennu, OSIRIS-Rex melakukan proses ekstraksi sampel asteroid yang berlangsung dari 2019 hingga 2020.
Pengambilan sampel kemudian dilakukan pada 20 Oktober 2020. Setelahnya pada 10 Mei 2021, OSIRIS-Rex melakukan perjalanan balik ke Bumi.
“Hari ini menandai tonggak sejarah yang luar biasa tidak hanya bagi tim OSIRIS-REx tetapi juga bagi sains secara keseluruhan,” kata Dante Lauretta, peneliti utama OSIRIS-REx di Universitas Arizona, Tucson.
Dia melanjutkan, meski saat ini sampel sudah berhasil dibawa ke Bumi, namun proses panjang masih harus dilakukan. Masih ada beberapa tahapan menanti guna menyibak misteri asteroid Bennu yang diprediksi bakal menabrak Bumi pada 2182.
"Kami sekarang memiliki kesempatan yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menganalisis sampel ini dan menggali lebih dalam rahasia tata surya kita," ucapnya.
(RNA)