Strategi dinilai membantu Grab tetap menjadi pemimpin di pasar layanan online Asia Tenggara, meskipun kondisi ekonomi tidak menentu. Kondisi ini membuat sebagian konsumen lebih berhati-hati dalam belanja.
Pendapatan dari layanan pengantaran makanan Grab naik 18 persen menjadi USD415 juta pada kuartal yang berakhir 31 Maret 2025.
(Ibnu Hariyanto)