IDXChannel- Pengusaha kaya raya Frank McCourt mengajukan tawaran resmi untuk membeli aset TikTok di Amerika Serikat (AS) dari perusahaan China ByteDance.
Dilansir dari Channel News Asia, Jumat (10/1/2025), Frank McCourt mengajukan penawaran melalui Project Liberty dan konsorsium mitranya di The People's Bid pada Kamis (9/1/2025).
Langkah ini dilakukan menjelang batas akhir ByteDance harus menjual TikTok atau menghadapi larangan operasi di AS yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden pada 24 April 2024.
McCourt masih merahasiakan nilai penawaran yang diajukan ke ByteDance. Namun mereka menegaskan nilai itu cukup menyelesaikan kesepakatan tersebut, termasuk untuk modal ekuitas serta pembiayaan utang dari salah satu bank terbesar di Amerika Serikat.
Perusahaan McCourt, Project Liberty membentuk konsorsium tahun lalu untuk membeli TikTok di Amerika Serikat. Dia berharap bisa menjalin kerja sama dengan ByteDance.
"Dengan menjaga platform ini tetap hidup tanpa bergantung pada algoritma TikTok saat ini dan menghindari pelarangan, jutaan orang Amerika dapat terus menikmati platform ini. Kami berharap dapat bekerja sama dengan ByteDance, Presiden terpilih Trump, dan pemerintahan yang akan datang untuk menyelesaikan kesepakatan ini," kata McCourt dalam sebuah pernyataan.
TikTok menghadapi ancaman larangan di AS pada Januari 2025. Induknya, ByteDance, harus memilih antara menjual platform media sosial tersebut atau dilarang beroperasi.
Baru-baru ini, pengadilan tinggi AS mendukung rencana larangan TikTok. Kasusnya saat ini sedang dibahas di Mahkamah Agung.
Namun, Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump ingin platform media sosial TikTok tetap beroperasi di Negeri Paman Sam tersebut.
"Mungkin kita harus tetap memperbolehkannya untuk sementara waktu," kata Trump saat berpidato di Phoenix, Arizona pada Minggu (22/12/2024), dilansir dari Tech Crunch.
(Ibnu Hariyanto)