Loman menuturkan, permintaan sepeda motor baru pada paruh kedua akan lebih baik dibandingkan semester pertama dilihat dari tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, harga komoditas masih cukup stabil, begitu juga pasar di luar Pulau Jawa yang terus bertumbuh.
"Kami juga melihat bahwa panen itu diperkirakan lebih baik di semester kedua. Harapan saya, pemerintah juga akan melakukan spending yang lebih besar di semester II-2025, sehingga akan membuat ekonomi bergerak lebih positif," ujarnya.
Hal ini diperkuat dengan kebijakan dari beberapa daerah yang memberikan insentif atau penundaan pungutan opsen pajak. Sehingga, memberikan dampak besar terhadap pertumbuhan penjualan sepeda motor baru di Indonesia hingga akhir 2025.
"Ini kami mengimbau untuk tidak menaikkan opsen itu atau mengurangi insentif secara drastis, ya. Karena pasti akan mengurangi daya beli konsumen. Kalau daya beli konsumen turun, market turun, maka sebetulnya pendapatan daerah pun akan berdampak," katanya.
Berdasarkan data AISI, penjualan sepeda motor sepanjang Agustus 2025 sebesar 578.041 unit. Angka tersebut turun 1,53 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 587.048 unit.
(Dhera Arizona)