1. Perang Siber Rusia-Ukraina
Rusia pada masa invasinya telah menyerang infrastruktur Ukraina seperti jaringan listrik, infrastruktur internet, dan sistem bank. Sejak munculnya konflik antara keduanya, hal ini semakin meluas ke sistem yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan dan militer.
Sebelum konflik, banyak yang memandang serangan Rusia sebagai uji lapangan senjata siber mereka. Seperti perang konvensional, konflik dunia maya memberikan kesempatan bagi pihak luar untuk mengamati dan mengukur keefektifan berbagai strategi, teknik, dan senjata teknis itu sendiri.
Kemudian pada awal konflik, Ukraina unjuk serangan sibernya dengan membentuk sukarelawan 'Tentara IT', yang menggunakan situs web yang mencantumkan target Rusia, dengan nama host dan/atau alamat IP.
Hal ini menyebabkan banyak terjadi pelanggaran data di Rusia bersama dengan gangguan layanan (biasanya melalui serangan denial of service (DDoS) terdistribusi).
2. Kosta Rika – Serangan ransomware Conti
Sekelompok penjahat siber yang berbasis di Rusia yang lebih dikenal dengan sebutan Conti berhasil menimbulkan gangguan besar pada operasi keuangan di seluruh Kosta Rika pada bulan April lalu.