"Skala peretasan tersebut membahayakan "hampir semua" data pemerintah karena pusat tersebut mengelola data di berbagai kementerian," ujarnya.
Serangan siber sering terjadi di Indonesia. Setidaknya ada 113 kasus kebocoran data pribadi yang dilaporkan dalam dua tahun terakhir, menurut kelompok hak asasi digital SAFEnet. Dalam beberapa minggu terakhir, para peretas telah membocorkan data pribadi ratusan perwira polisi dan tentara, dan mengubah nama akun YouTube resmi kementerian hukum menjadi "Tesla."
(DKH)