Penjualan bersih Ericsson pada kuartal-I 2025 tumbuh 3 persen dari 2024 dengan total 55 miliar crowns (Rp94,29 triliun).
Amerika Utara menjadi pasar terbesarnya yang menyumbang 29 persen dari pendapatan perusahaan. Kenaikan pendapatan di Amerika Utara menutupi kerugian di pasar lain, dengan penjualan naik 20 persen dari 2024.
Meski demikian, Ericsson berhati-hati menghadapi potensi kebijakan tarif AS.
"Dengan tarif yang berlaku saat ini, sekarang kami melihat dampak sekitar satu poin persentase pada margin untuk Q2," kata Chief Financial Officer Lars Sandstrom dalam sebuah wawancara.
Ericsson saat ini mempekerjakan lebih dari 500 orang di pabriknya di Lewisville, Texas. Pabrik itu memproduksi 5G dan radio sistem antena canggih sejak 2020 dan melayani klien-klien di Amerika Serikat.
Ericsson juga memiliki lima pusat penelitian dan pengembangan di empat negara bagian, dengan total 7.000 karyawan di AS.
(Ibnu Hariyanto)