Tindakan Arm ini telah menimbulkan kekhawatiran terhadap pasar Inggris dimana tidak menarik bagi penawaran saham perusahaan teknologi, sementara bursa Amerika Serikat menawarkan profil dan valuasi yang lebih tinggi.
Adanya pendaftaran ini telah mengindikasikan bahwa Softbank meneruskan penjualan saham bernilai miliaran dolar walau dalam kondisi yang sulit bagi pasar keuangan global.
Hingga saat ini, jumlah pencatatan saham di bursa saham menurun tajam sejak invasi Rusia ke Ukraina. Dan disaat yang sama, sejumlah saham perusahaan teknologi besar juga jatuh setelah pandemi.
Melalui sumber yang sama, Pihak Softbank mengungkapkan jika pencatatan saham ini "tergantung pada kondisi pasar dan kondisi lainnya serta selesainya proses peninjauan SEC."
Sebelumnya, tahun lalu, Softbank telah membatalkan rencana penjualan Arm senilai 40 miliar dolar AS pada grup teknologi Nvidia usai menghadapi rintangan regulasi dari Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Menyusul kekurangan semikonduktor akut selama pandemi, membuat industri pembuatan chip menghadapi pelambatan permintaan.