sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Profil CEO Telegram Pavel Durov, Miliarder yang Dikucilkan dari Negaranya

Technology editor Rahmat Fiansyah
26/08/2024 08:35 WIB
Founder sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap polisi saat mendarat di Prancis.
Founder sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap polisi saat mendarat di Prancis. (Foto: Instagram)
Founder sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov ditangkap polisi saat mendarat di Prancis. (Foto: Instagram)

Durov kerap disebut-sebut sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia". Pada tahun 2006, dia mendirikan platform media sosial Vkontakte (VK), namun pada 2014 dia dikeluarkan dari perusahaannya tersebut.

Durov dikenal sebagai pria yang tak kompromi sedikit pun soal kebebasan berpendapat. Pada 2014, dia keluar dari Rusia dan menjual sahamnya di VK karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk memberikan akses pengguna.

"Saat itu sangat menyakitkan karena perusahaan pertama saya masih kecil, tapi di waktu yang bersamaan, saya paham kalau saya ingin bebas, saya tak ingin menuruti perintah dari siapa pun," kata Durov dalam wawancara dengan pengamat politik Tucker Carlson pada April 2024.

Pada 2013, dia dan saudaranya, Nikolai Durov sepakat untuk mendirikan Telegram, platform yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram bekerja seperti SMS dan email yang disatukan.

Pada 2018-2020, Telegram diblokir oleh Rusia karena menolak memberikan kunci enkripsi yang memberi akses kepada data pengguna. 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement