IDXChannel - Founder sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Telegram, Pavel Durov ditangkap polisi saat mendarat di Prancis. Penangkapan miliarder asal Rusia ini memancing banyak kritik.
Durov mendirikan Telegram, platform yang menyediakan jasa kirim pesan. Platform tersebut diklaimnya menembus 900 juta pengguna dan perusahaannya hampir mencapai profit .
Dikutip dari TIME, Senin (26/8/2024), Durov yang baru berusia 39 tahun itu ditangkap di Bandara Paris Le Bourget pada Sabtu (24/8/2024) waktu setempat karena Telegram dinilai telah melanggar aturan Uni Eropa.
Juru Bicara Telegram menegaskan, pihaknya telah mematuhi hukum Eropa, termasuk Digital Services Act. Durov disebutnya juga sering bepergian ke Eropa karena tidak ada hal yang disembunyikan.
"Tidak masuk akal kalau platform atau pemilik diminta untuk bertanggung jawab atas penyalahgunaan platform tersebut," katanya.
Durov kerap disebut-sebut sebagai "Mark Zuckerberg dari Rusia". Pada tahun 2006, dia mendirikan platform media sosial Vkontakte (VK), namun pada 2014 dia dikeluarkan dari perusahaannya tersebut.
Durov dikenal sebagai pria yang tak kompromi sedikit pun soal kebebasan berpendapat. Pada 2014, dia keluar dari Rusia dan menjual sahamnya di VK karena menolak bekerja sama dengan pemerintah Rusia untuk memberikan akses pengguna.
"Saat itu sangat menyakitkan karena perusahaan pertama saya masih kecil, tapi di waktu yang bersamaan, saya paham kalau saya ingin bebas, saya tak ingin menuruti perintah dari siapa pun," kata Durov dalam wawancara dengan pengamat politik Tucker Carlson pada April 2024.
Pada 2013, dia dan saudaranya, Nikolai Durov sepakat untuk mendirikan Telegram, platform yang fokus pada kecepatan dan keamanan. Telegram bekerja seperti SMS dan email yang disatukan.
Pada 2018-2020, Telegram diblokir oleh Rusia karena menolak memberikan kunci enkripsi yang memberi akses kepada data pengguna.
Dia fokus membesarkan Telegram selama masa pengasingan. "Saya sangat senang tanpa memiliki properti dimana pun. Saya menganggap diri saya sebagai warga negara dunia," ujarnya.
Dia lahir 1984 waktu Rusia masih bernama Uni Soviet. Saat berusia 4 tahun, dia beserta keluarganya pindah ke Italia meski kemudian dia kembali ke Rusia usai ayahnya mendapat pekerjaan di Universitas St. Petersburg.
Pada 2021, Durov memperoleh status kewarganegaraan Prancis tapi dia memutuskan tinggal di Dubai. Dia dilaporkan juga memiliki status kewarganegaraan UEA.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan Durov mencapai USD15,5 miliar atau setara Rp240 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS Rp15.400.
Durov tidak menikah, namun dilaporkan memiliki lima anak dari mantan pacarnya. Pada Juli lalu, Durov lewat unggahan di Telegram menyebut dirinya telah memiliki lebih dari 100 anak biologis lewat donasi sperma.
(Rahmat Fiansyah)