Selain itu, biaya produksi baterai solid-state tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan baterai lithium-ion dan LFP yang digunakan saat ini. Oleh sebab itu, Toyota memulai dengan Lexus yang memiliki margin keuntungan lebih tinggi.
Meski saat ini baterai solid-state mahal dan membutuhkan teknologi khusus, perkembangannya sangat positif. Sama seperti perangkat SSD yang awalnya mahal dan kini umum digunakan pada perangkat komputer dan laptop.
Baterai solid-state memiliki potensi untuk menjadi standar di masa depan, membawa manfaat besar bagi industri EV dan masyarakat luas.
(NIA DEVIYANA)