"Investasi berkelanjutan kami dalam bidang cloud, AI, dan inovasi mencerminkan komitmen kami untuk mendorong transformasi digital dan pertumbuhan jangka panjang bagi bisnis di seluruh dunia," katanya.
Induk Louis Vuitton, LVMH, sempat menyandang gelar perusahaan publik terbesar di Eropa pada Januari 2025, namun sahamnya kemudian merosot akibat lesunya industri barang mewah. (Wahyu Dwi Anggoro)