sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Satelit Nano Buatan RI Sukses Diluncurkan, Ini Perbedaannya dengan Versi Konvesional

Technology editor Tangguh Yudha/MPI
06/01/2023 20:51 WIB
Berikut perbedaan satelit Nano SS-1 buatan Indonesia dengan satelit konvensional.
Satelit Nano Buatan RI Sukses Diluncurkan, Ini Perbedaannya dengan Versi Konvesional (Dok.MNC)
Satelit Nano Buatan RI Sukses Diluncurkan, Ini Perbedaannya dengan Versi Konvesional (Dok.MNC)

Setra mengungkapkan bahwa dalam pengembangannya, satelit konvensional juga relatif lebih rumit karena konstruksi dan komponen yang digunakan lebih kompleks. Namun demikian, bukan bersrti satelit nano lebih minim manfaat, karena fungsinya sendiri bisa disesuaikan.

"Fungsi dari satelit ini juga bisa untuk mitigasi bencana. Jadi misalnya bisa untuk memonitor level air di laut atau mendeteksi banjir. Itu kembali ke rencana, kita busa pasang sensor untuk mengumpulkan datanya," jelas Setra.

Untuk diketahui, satelit nano SS-1 telah dilepaskan di ketinggian 400-420 km di atas permukaan Bumi dengan sudut inklinasi 51,7 derajat. Selain untuk komunikasi dan pendeteksi bencana, satelit ini juga berfungsi sebagai (Automatic Package Radio System) untuk kebutuhan Radio Amatir (ORARI).


Satelit SS-1 diinisiasi oleh engineer muda Indonesia dari Surya University bekerja sama dengan ORARI sejak Maret 2016. Pada 2017, SS-1 memulai pengerjaan dan pelatihan pembuatan nano satelit dengan supervisi dari para periset di Pusat Teknologi Satelit.

Satelit SS-1 dikembangkan oleh tujuh orang mahasiswa dari Surya University, yaitu Hery Steven Mindarno, Setra Yoman Prahyang, M. Zulfa Dhiyaulfaq, Suhandinata, Afiq Herdika Sulistya, Roberto Gunawan, dan Correy Ananta Adhilaksma.

(IND) 

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement