IDXChannel – Pertamina secara resmi memasarkan Pertamax Green 95, yang menggunakan campuran bahan bakar bioetanol 5 persen. Namun, bahan bakar ini tidak bisa digunakan oleh semua jenis kendaraan karena bisa memberikan dampak buruk.
Perlu diketahui, ada rasio kompresi mesin tertentu yang cocok dengan bahan bakar yang masih baru di Indonesia ini. Sebelumnya, bahan bakar ini diklaim cocok untuk digunakan pada semua kendaraan dengan mesin bensin atau gasoline.
"Pertamax Green 95 juga memposisikan dirinya sebagai BBM dengan kualitas terbaik yakni dengan angka RON 95. Dan kami pastikan speknya sesuai dengan standar serta bersaing dengan produk RON 95 lainnya," kata Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan dalam keterangan resmi, Jumat (28/7/2023).
Meski diklaim cocok untuk semua jenis kendaraan, tapi perlu dipastikan rasio kompresi pada kendaraan sesuai dengan Pertamax Green 95. Ini memungkinkan pembakaran menjadi lebih sempurna dan tidak merusak mesin.
Melansir laman Pertamina, untuk jenis bahan bakar RON 92 ditujukan pada mesin mobil dengan rasio kompresi 10:1 hingga 11:1. Sedangkan Pertamax Turbo dengan RON 98 untuk rasio kompresi 12:1.
Sedangkan untuk Pertamax Green 95, yakni dengan RON 95, dibutuhkan rasio kompresi mesin 11:1 sampai 12:1. Ini akan membuat mesin bekerja maksimal dan bahan bakar menjadi lebih irit karena pembakaran sempurna.
Assistant Manager Technical Trainer Eureka Motor Indonesia, Ardhi Nurhamzah, mengatakan akan terjadi penumpukan karbon apabila nilai kompresi dan RON tidak sesuai. Ini akan berdampak pada borosnya bahan bakar dan meningkatnya emisi.
"Biasanya yang paling ideal adalah nilai RON dengan nilai kompresi sesuai. Kalau nilai kompresi terlalu rendah dikasih bahan bakar tinggi berarti kan efeknya penumpukkan karbon," ujarnya
"Begitu juga sebaliknya, kalau nilai RON tinggi, kompresinya tinggi, berarti kan terjadi proses pembakaran yang sempurna. Efeknya emisi akan turun," imbuh dia.