Teknologi ini didasarkan pada jaringan saraf, yang meniru arsitektur dasar otak untuk memproses informasi dan belajar. Perusahaan mengklaim telah melatih model ChatGPT yang berinteraksi dengan cara percakapan.
"ChatGPT untuk menjawab pertanyaan lanjutan, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas. ChatGPT adalah model saudara dari InstructGPT, yang dilatih untuk mengikuti instruksi secara cepat dan memberikan respons yang mendetail," tulis OpenAI dalam websitenya.
Dengan ChatGPT, manusia dapat meminta misalnya, untuk menulis puisi tentang bajak laut luar angkasa dengan gaya Tupac dan itu akan dilakukan dalam hitungan detik. Sangat pintar bahkan mampu lulus ujian lisensi medis AS.
Meski terkesan hebat, ChatGPT merupakan salah satu sistem efektif pertama dari jenisnya yang mudah digunakan dan menunjukkan potensi besar AI kepada khalayak luas. Ia memegang kekuatan untuk merevolusi hampir setiap aspek masyarakat.
ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI, tetapi Microsoft telah melakukan investasi besar di perusahaan tersebut. Menurut pengumuman pada Juli 2019, Microsoft menginvestasikan setidaknya USD1 miliar pada OpenAI untuk mengembangkan sistem AI mereka.
Mesin pencari Microsoft, Bing, juga berencana menggunakan beberapa fungsi ChatGPT di platform tersebut. Di sisi lain, peluncuran ChatGPT yang sensasional telah terbukti menjadi ancaman signifikan bagi supremasi Google.
(FRI)