sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Starlink Bakal Luncurkan Telepon yang Direct ke Satelit di September 2024

Technology editor Dian Kusumo Hapsari
03/06/2024 14:16 WIB
Salah satu unit bisnis dari Elon Musk, SpaceX kabarnya akan segera meluncurkan layanan yang bisa mematikan pemain seluler, direct to cell
Starlink Bakal Luncurkan Telepon yang Direct ke Satelit di September 2024. (Foto: MNC Media)
Starlink Bakal Luncurkan Telepon yang Direct ke Satelit di September 2024. (Foto: MNC Media)

IDXChannel – Salah satu unit bisnis dari Elon Musk, SpaceX kabarnya akan segera meluncurkan layanan yang bisa mematikan pemain seluler, direct to cell. 

Saat ini Elon Musk tengah mengajukan rencana peluncuran sistem layanan Starlink untuk telepon Seluler (ponsel) kepada Federal Communications Commission (FCC). Setelah mendapatkan izin, layanan ini ditargetkan meluncurk pada September 2024. 

Dikutip dari website SpaceX, rencana perusahaan ini disebutkan dalam pengajuan yang disampaikan kepada Federal Communications Commission FCC).

"SpaceX mengapresiasi kepemimpinan Komisi dalam mengadopsi kerangka peraturan yang fleksibel untuk cakupan tambahan dari luar angkasa (SCS) yang akan memungkinkan cakupan mobile yang luas bagi konsumen dan penanggap pertama dan akan menjadi contoh kuat bagi negara lain untuk diikuti. SpaceX mendukung hampir semua Perintah SCS terbaru dari Komisi dan menantikan peluncuran layanan komersial langsung-ke-seluler di Amerika Serikat musim gugur ini," demikian bunyi pengajuan tersebut.

Pengajuan FCC juga memberikan beberapa detail tentang rencana lebih lanjut SpaceX untuk teknologi Starlink direct-to-cellular. Sementara sistem direct-to-cell Starlink dirancang untuk menyediakan kemampuan teks, suara, dan penjelajahan web bagi pengguna saat diluncurkan, fitur yang lebih canggih bisa diluncurkan di masa mendatang.

"Meskipun layanan yang ditingkatkan ini tidak akan menggantikan jaringan seluler terestrial, layanan ini akan memberikan sumber konektivitas yang lebih baik di tempat-tempat di mana jaringan tersebut tidak ada," demikian catatan pengajuan FCC.

SpaceX mencatat dalam pengajuannya bahwa potensi hambatan terletak pada kerangka kerja FCC saat ini untuk konektivitas satelit-ke-telepon. Pengajuan SpaceX mendesak FCC untuk mempertimbangkan kembali batas agregat pada frekuensi radio untuk satelit seluler, seperti yang dicatat dalam laporan PCMag.

"Batas agregat secara keseluruhan, sayangnya akan merusak tujuan menyediakan cakupan yang kuat selama keadaan darurat. Karena batasan ini akan berlaku bahkan di tempat di mana tidak ada jaringan terestrial yang berdekatan atau di mana jaringan tersebut telah rusak oleh bencana alam, batas agregat akan membatasi cakupan dan kualitas konektivitas langsung-ke-seluler secara tidak perlu bahkan di tempat di mana tidak ada risiko gangguan pita yang berdekatan," kata SpaceX dalam pengajuannya.

Direct to Cell memungkinkan pengguna untuk mengirimkan SMS, menelepon dan menjelajah di mana saja tanpa perlu takut tidak terhubung, baik itu saat pengguna berada di darat, danau, atau perairan pantai.

Direct to cell akan menghubungkan perangkat IoT dengan standar LTE umum. Direct to cell berfungsi selama pengguna masih bisa melihat langit.

Satelit Starlink dengan kemampuan direct to cell memiliki modem eNodeB canggih yang berfungsi seperti menara ponsel di luar angkasa, memungkinkan integrasi jaringan serupa dengan mitra roaming standar. Fitur ini dianggap sebagai alarm kematian bagi penyelenggara seluler karena daya kompetitifnya menjadi berkurang.

(DKH)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement