Pada 2008, GTA IV menghabiskan biaya sekitar USD100 juta atau senilai dengan Rp1,55 triliun. Angka tersebut bahkan setara dengan anggaran film-film besar Hollywood. Menariknya, dengan total penjualan 25 juta kopi, game GVA IV menghasilkan hampir USD2 miliar atau lima kali lipat dari biaya produksinya.
Lima tahun kemudian, GTA V (2013) menghabiskan biaya lebih dari USD200 juta untuk pembuatannya. Jumlah tersebut dua kali lipat dari anggaran GTA IV. Satu dekade setelah dirilis, GTA V telah menghasilkan hampir USD8 miliar, dengan ratusan juta pendapatan tahunan dari langganan dan pembelian dalam game ponsel.
Faktanya, biaya berlangganan dan pembelian dalam game mewakili 78 persen dari pendapatan Take-Two Interactive (induk perusahaan pengembang GTA, Rockstar Games) pada 2023.
Para analis memperkirakan biaya pembuatan GTA VI alias GTA 6 yang akan dirilis mencapai USD2 miliar, termasuk biaya pemasaran dan lainnya. Dengan berlatar belakang "Vice City" yang terinspirasi dari Miami, grafis yang canggih, dan mesin game yang baru menjadi alasan mengapa game ini membutuhkan biaya yang sangat besar.
Game GTA 6 ini sudah lama diantisipasi untuk menjadi salah satu rilis hiburan yang paling signifikan dalam dekade ini, karena minat penggemar dan investor yang sangat tinggi.
Sementara itu, saham Take-Two Interactive naik lebih dari 50 persen untuk tahun ini. (ADF)