sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Tidak Aman Seratus Persen, Ini  Tips Jika Ingin Memasang Smart Lock di Pintu Rumah

Technology editor Nia Deviyana
26/04/2023 14:21 WIB
Ada banyak produk smart lock yang digadang-gadang mampu meningkatkan keamanan rumah. Kemampuan mereka beragam.
Tidak Aman Seratus Persen, Ini  Tips Jika Ingin Memasang Smart Lock di Pintu Rumah. Foto: MNC Media.
Tidak Aman Seratus Persen, Ini  Tips Jika Ingin Memasang Smart Lock di Pintu Rumah. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Ada banyak produk smart lock yang digadang-gadang mampu meningkatkan keamanan rumah. Kemampuan mereka beragam. Misal, mampu dikendalikan dari jarak jauh, memiliki pengawasan video, hingga mampu membunyikan alarm saat ada upaya pembobolan.

Namun perusahaan keamanan siber asal Rusia, Kaspersky, menyebut produk smart lock pengaman rumah nyatanya tidak 100% aman. Ada beberapa risiko mengintai yang tidak lebih aman dari kunci rumah konvensional yang umum digunakan.

Studi yang dilakukan Kaspersky mengungkapkan tiga alasan lengkap untuk tetap menggunakan mekanisme kunci rumah konvensional, yang dilansir dari siaran pers Rabu (26/4/2023):

Smart lock secara fisik lebih rentan daripada kunci biasa

Masalah utamanya di sini adalah kunci pintar menggabungkan dua konsep berbeda. Secara teori, kunci ini harus memiliki komponen pintar yang andal, sementara pada saat yang sama memberikan perlindungan kuat terhadap gangguan fisik sehingga tidak dapat dibuka.

Faktanya, menggabungkan kedua konsep ini tidak selalu berhasil. Hasilnya biasanya berupa kunci pintar yang tipis, atau kunci besi yang berat dengan perangkat lunak yang rentan.

Adanya masalah dengan komponen "pintar".
Membuat sebuah komponen “pintar” yang aman juga tidak mudah. Penting untuk diingat bahwa pengembang perangkat semacam itu lebih sering memprioritaskan fungsionalitas daripada perlindungan.

Perangkat lunak telah diimplementasikan sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat memperoleh akses ke video dan suara dari kamera kapan saja. Seperti diketahui apapun yang memiliki sandi bisa diretas, maka bukan tidak mungkin orang lain bisa membobolnya.

Perangkat lunak perlu diperbarui secara berkala
Ponsel cerdas biasa menerima pembaruan selama dua atau tiga tahun setelah dirilis. Sedangkan untuk perangkat IoT beranggaran rendah, dukungan (support) mungkin tertahan lebih awal. Memperbarui perangkat pintar melalui internet cukup mudah. Namun, mempertahankan dukungan untuk perangkat membutuhkan sumber daya dan biaya dari pihak vendor.

Ini sendiri bisa menjadi masalah, seperti saat vendor menonaktifkan infrastruktur cloud dan perangkat berhenti bekerja. Tetapi bahkan jika fungsi smart-lock dipertahankan, kerentanan yang tidak diketahui oleh vendor pada saat rilis masih dapat muncul.

Dengan tiga risiko yang mungkin muncul, harus dipahami bahwa smart lock sebenarnya masih dapat diretas. 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement