"Layanan ini diberikan kepada pengguna Twitter centang biru. Layanan ini juga berlaku untuk group chat yang ada di Twitter," tulis akun Twitter Daily News.
Lebih lanjut, pemilik Twitter Elon Musk mengatakan kebijakan itu diambil karena banyaknya keluhan pengguna Twitter akan DM berbentuk spam. Kebijakan itu diharapkan akan menekan jumlah spam yang sangat tinggi di Twitter.
"Seperti yang sudah saya katakan berkali-kali, semakin sulit membedakan bot AI di Twitter. Namun dalam waktu dekat itu akan selesai. Jejaring sosial yang bisa bertahan adalah yang terverifikasi," ujar Elon Musk.
Situs Mashable mengatakan kebijakan baru tersebut diperkirakan akan mengganggu cara kerja jurnalis dalam memanfaatkan Twitter. Pasalnya banyak jurnalis mengirimkan DM ke beberapa nara sumber yang mereka inginkan untuk memberikan keterangan.
Kebijakan baru Twitter itu bakal mempersulit kerja mereka karena DM tidak akan terkirim kecuali nara sumber tersembut telah mengikuti balik akun Twitter jurnalis tersebut.
"Banyak jurnalis mengirim DM ke seseorang yang tidak mengenal atau tidak mengikuti balik untuk meminta izin dalam menggunakan konten, meminta wawancara , atau cek fakta sebuah cerita," terang Mashable.
Otomatis mau tidak mau pengguna Twitter yang memang ingin tetap bisa mengirimkan pesan harus membayar untuk verifikasi.
(FRI)