Perusahaan juga akan mengunci sementara akun yang menambahkan link komletitor di bios mereka. Sekali lagi, Twitter memperingatkan banyak pelanggaran "dapat mengakibatkan penangguhan permanen."
Twitter dengan cepat mulai menegakkan kebijakan tersebut tidak lama setelah diumumkan. Paul Graham, pendiri akselerator startup Y Combinator, mengatakan dia mendapati akunnya diblokir setelah mengatalan kepada lebih dari 1,5 juta pengikutnya bahwa mereka bisa menemukannya di Mastodon.
Untuk diketahui, kebijakan tersebut muncul setelah minggu yang berantakan di Twitter. Pada tanggal 15 Desember, beberapa jurnalis terkenal, termasuk Ben Collins dari NBC dan Donnie O'Sullivan dari CNN, menemukan bahwa mereka tidak dapat mengakses akun Twitter mereka.
Sebagian besar akun berbicara tentang Jack Sweeney atau akun ElonJet-nya, yang dilarang karena melanggar kebijakan perusahaan yang baru-baru ini diumumkan terhadap pembagian lokasi publik. Sementara Twitter kemudian mengaktifkan kembali akun para reporter itu, pada hari Sabtu Twitter tiba-tiba menangguhkan akun jurnalis Washington Post Taylor Lorenz.
Pada saat penangguhannya, Lorenz hanya memiliki tiga postingan atas namanya, salah satunya adalah tweet ke Musk yang memintanya untuk mengomentari cerita yang akan datang. Salah satu posnya ditautkan ke saluran YouTube-nya, tetapi pada saat itu kebijakan Twitter yang melarang penautan ke platform pesaing tidak ada dan tidak ada dalam aturan barunya yang menyebutkan layanan video Google.