sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Uji Jalan Rampung, Siap-Siap Solar B40 Meluncur

Technology editor M Fadli Ramadan
02/11/2022 08:06 WIB
Kementerian ESDM akhirnya menyelesaikan uji jalan penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel.
Uji Jalan Rampung, Siap-Siap Solar B40 Meluncur (Foto: MNC Media)
Uji Jalan Rampung, Siap-Siap Solar B40 Meluncur (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akhirnya menyelesaikan uji jalan penggunaan bahan bakar B40 pada kendaraan bermesin diesel.

Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (2/11/2022) setelah ini Pemerintah akan mengeluarkan rekomendasi teknis kebijakan implementasi B40 dan bisa segera diterapkan pada Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Biosolar.

Pemakaian Bahan Bakar Nabati (BBN) khususnya biodiesel diharapkan sebagai upaya strategis untuk mengurangi impor BBM sekaligus meningkatkan energi baru terbarukan di Indonesia demi menekan gas buang emisi karbon.

“Pertama saya senang perfoma B40 bisa merespon kebutuhan energi kendaraan. Kedua, emisinya bisa turun karena penggunaan Bioenergi makin tinggi. Jadi, kita patut bersyukur negeri kita ini memberikan potensi sumber energi yang banyak,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif seperti dikutip dari laman Kementerian ESDM, Rabu (2/11/2022).

Meningkatnya harga minyak dunia, Arifin menegaskan Pemerintah akan terus mendorong untuk memanfaatkan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia.

“Ditengah krisis konflik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kerulitan pasokan energi, khususnya migas. Ini membuat produsen migas, Opec+, mengurangi produksinya,” ujar Arifin.

Menteri ESDM menegaskan bahwa ini menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.

“Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50 persen. Separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor,” ungkapnya.

Ekosistem di dunia persawitan, disampaikan Arifin juga sudah berjalan untuk mengatasi ketergantungan terhadap energi fosil. Selain sawit, sumber energi lain yang juga sedang dikembangkan adalah ethanol.

“Sekarang kita harus berbenah, buru-buru untuk bisa mencoba memanfaatkan sumber-sumber energi yang terbarukan. Khususnya untuk bisa kita manfaatkan dan ke depannya kita harus bisa mandiri energi. Itulah yang namanya ketahanan energi buat Indonesia,” ucap Arifin.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana mengatakan dari 50.000 km uji jalan B40, masih tersisa 6.000 km. Jika sudah selesai maka akan didapat kesimpulan final hasil tes yang menjadi rujukan.

“Road Test B40 tersisa 6.000 km lagi. Jadi hasil final untuk kendaraan yang pertama itu akan bisa kita dapat dalam dua pekan ke depan. Hasil final ya,” ujar Dadan.

Saat ini, didapat hasil dari tes yang sudah berjalan, mobil dapat beroperasi dengan normal dan mulus seperti menggunakan bahan bakar solar biasa.

Itu terbukti tidak terjadi mobil mogok dan juga tidak terjadi blocking di filter bagian utama yang terjadi pada tes sebelumnya.

“Hasil test pada bagian-bagian kritis kendaraan dapat beroperasi mulus, tidak terjadi blocking di filter. Ini agak beda dengan sebelumnya. Sebelumnya kita ikuti aturan tiap 10.000 km ganti,” ungkap Dadan.

“Kemudian dari sisi apakah B40 tahan dingin, kita udah tes di dieng. Satu detik langsung hidup. Jadi yang krisis-krisis seperti tes dingin, kemudian filter blocking, mesin beroperasi normal, ini sudah terbukti," tutupnya.

(DES)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement