Meningkatnya harga minyak dunia, Arifin menegaskan Pemerintah akan terus mendorong untuk memanfaatkan sumber-sumber energi yang ada di Indonesia.
“Ditengah krisis konflik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan kerulitan pasokan energi, khususnya migas. Ini membuat produsen migas, Opec+, mengurangi produksinya,” ujar Arifin.
Menteri ESDM menegaskan bahwa ini menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan energi baru terbarukan untuk mencukupi kebutuhan BBM dalam negeri yang selama ini dipenuhi melalui impor.
“Kita bayangkan sekarang produksi minyak kita kira-kira 650 ribu barel per hari, sedangkan kebutuhan kita 1,3 juta barel per hari. Apa jadinya kalau kita tidak bisa beli yang 650 ribu barel karena tidak ada pasokan. Apalagi kemampuan kita itu cuma 50 persen. Separuhnya kebutuhan kita dipenuhi dari minyak impor,” ungkapnya.