CEO Xiaomi Lei Jun mengungkap beberapa ketakutan dalam berjualan mobil listrik. Dalam wawancara dengan CCTV, Kamis (21/12/2023) lalu, dia mengatakan ada beberapa kekhawatiran yang dia rasakan dalam menjual mobil listrik pertama mereka, Xiaomi SU7.
Dia menjelaskan biaya produksi mobil listrik sangat besar jika dibandingkan membuat peralatan elektronik. Bahkan sangat besar dibanding biaya membuat mobil konvensional.
Dia mengaku sudah menanam investasi sebesar 10 miliar Yuan atau sekitar Rp21,7 triliun. Dia juga telah merekrut sebanyak 3.400 orang agar Xiaomi bisa membuat mobil listrik. Investasi besar-besaran itu terpusat di sebuah pabrik mobil listrik Xiaomi yang ada di Shenzhen, China.
"Yang saya khawatirkan adalah mobilnya tidak popular dan tidak ada yang mau beli," katanya serius.
Lebih lanjut Lei Jun mengaku masalah produksi juga jadi kekhawatiran besar. Waktu tunggu produksi dan distribusi mobil yang sangat panjang akan merugikan buat Xiaomi.