ECONOMICS

Bahaya Skema Ponzi, Menggiurkan Sekaligus Mematikan Pinjol

Bima Setiyadi 14/09/2021 19:41 WIB

Ezubao adalah salah satu perusahaan P2P lending di China yang melakukan penipuan besar-besaran dengan modus Skema Ponzi.

Ilustrasi pinjaman online

IDXChannel - Keberadaan financial technology (fintech) peer to peer (P2P) lending atau biasa disebut pinjaman online (pinjol) beberapa tahun belakagna ini semakin dikenal dan menggiurkan bagi banyak orang. Terlebih lagi, saat pandemi Covid-19 seperti saat ini membuat kesehatan finansial ikut berdampak. 

Orang kini dapat dengan mudah dan cepat untuk mendapatkan pinjaman dana. Berbeda dengan ke bank yang memiliki banyak persyaratan dengan proses yang lama.

Namun, banyak pinjol yang justru runtuh. Misalnya saja Ezubao di China. Salah satu penyebabnya adalah fraud dengan modus Skema Ponzi.

Ezubao adalah salah satu perusahaan P2P lending di China yang melakukan penipuan besar-besaran dengan modus ini dengan melibatkan dana sebesar USD9 miliar dari 900 ribu investor. Saking besarnya, Reuters (12/10/2017) menyebut skandal fraud ini terbesar dalam sejarah China modern.

Pada dasarnya Skema Ponzi adalah metode ‘gali lubang, tutup lubang’. Dalam kasus ini, Ezubao gencar menarik dana dari investor dengan iming-iming pengembalian dengan bunga fantastis sekitar 9%-14.6% atau tujuh kali lipat dari tingkat bunga dari bank pada umumnya dalam kurun waktu tertentu. Mereka mengiklankan bisnis mereka di stasiun TV pemerintah dan menghadiri kongres.

Alih-alih menyalurkan dana-dana tersebut kepada peminjam online seperti yang mereka janjikan, Ezubao mengalihkan dana-dana tersebut untuk kepentingan pribadi pemimpin perusahaan, Ding Ning. Untuk mengembalikan dana para investor tersebut, perusahaan ini mengandalkan dana dari para investor baru.

Mendapatkan dana investasi berkesinambungan menjadi kunci bagi Skema Ponzi. Namun, pada satu titik skema ini akan runtuh karena perusahaan kesulitan membayar keuntungan yang dijanjikan lantaran krisi likuiditas. Lantaran penyelenggaran lending yang tidak transparan, investor tidak benar-benar mengetahui kepada siapa uang mereka dipinjamkan dan untuk apa. Ezubao secara mendadak menghentikan skema bisnisnya hingga membuat para investornya curiga dan melaporkannya ke pihak berwajib.

Investasi merupakan hal yang penting untuk mempersiapkan keuangan di masa depan. Investasi mulai populer saat ini dengan semakin bertambahnya media investasi yang dapat kita pilih. Banyak perusahaan baru bermunculan dengan menawarkan berbagai jenis produk investasi kepada masyarakat. Sayangnya, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi tidak dibarengi dengan ketelitian dan kecermatan dalam memilih produk investasi.

Penipuan berkedok investasi yang menjanjikan penghasilan besar masih saja mencuri hati masyarakat Indonesia. Pasalnya mereka selalu berubah dan berinovasi dalam membungkus dan mengemas bisnis yang pada umumnya menggunakan skema Ponzi. Mereka selalu berhasil meyakinkan masyarakat dengan menjanjikan keutungan yang besar dalam waktu yang relatif singkat. Alih-alih mendapat keuntungan, mereka malah terjebak dan menjadi korban penipuan.

Bagi masyarakat yang merupakan calon investor, kenali ciri-ciri skema Ponzi yang dikutip dari laman resmi situs OJK agar terhindar dari kerugian seperti berikut ini:

1. Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dan tanpa risiko;

2. Proses bisnis investasi yang tidak jelas;

3. Produk investasi biasanya milik luar negeri;

4. Staf Penjualan mendapatkan komisi dalam merekrut orang;

5. Pada saat investor ingin menarik investasi malah diiming-imingi investasi dengan bunga yang lebih tinggi;

6. Mengundang calon investor dengan menggunakan tokoh masyarakat dan tokoh agama sebagai figur; serta

7. Pengembalian macet di tengah-tengah. (NDA)

SHARE