Bank Digital Neo Incar Penyaluran Kredit Rp500 Miliar di 2021

IDXChannel -- PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) melakukan kerja sama dengan penyaluran kredit dengan tiga platform teknologi finansial (fintech), dengan PT Cerita Teknologi Indonesia (Restock.id) sebagai mitra terbarunya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan dan Direktur Utama Restock.id Farid Andika di Gedung Gozco, Jakarta pada Kamis (18/3/2021).
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan mengatakan, di kuartal pertama tahun ini, BNC telah berhasil bekerja sama dengan tiga perusahaan teknologi finansial di Indonesia dengan total penyaluran kredit untuk pelaku UMKM senilai total Rp70 miliar.
Hal ini merupakan bentuk komitmen BNC untuk turut serta dalam membantu pemerintah untuk memulihkan roda perekonomian melalui UMKM.
Dia juga menambahkan bahwa, BNC akan
terus aktif untuk mencari mitra lain sekitar 15 hingga 20 mitra lagi khusus untuk kerja sama channeling ini dengan ticket size antara Rp30 miliar hingga Rp50 miliar.
Sehingga, sampai akhir tahun 2021, BNC menargetkan akan dapat menyalurkan kredit komersial sebesar Rp500 miliar.
Data yang dihimpun dari Kementerian Koperasi dan UMKM RI menyebutkan bahwa per Maret 2021, terdapat 12 juta UMKM yang telah terhubung ke platform digital dan pemerintah menargetkan sebanyak 30 juta UMKM akan bergabung ke platform digital di tahun 2023.
Sehingga,kerja sama pembiayaan antara BNC dan Restock.id ini terjadi karena adanya kesamaan visi dan keinginan yang sama untuk memajukan usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Indonesia.
“BNC melihat potensi dari bisnis mitra kami dan yang lebih penting kami punya kesamaan visi. Bisnis Restock.id sendiri unik dan sangat menarik, jadi kami ingin berkembang dan tumbuh bersama. Saya berharap kedepannya kerja sama ini akan terus berlanjut dan semakin besar sehingga kami dapat lebih luas lagi membantu usaha UMKM di Indonesia,” papar Tjandra.
BNC melakukan penyaluran pembiayaan kepada Restock.id sebesar Rp20 miliar dengan tujuan mempermudah pelaku UMKM untuk memperoleh pembiayaan melalui skema jaminan aset
maupun inventory.
(SANDY)