IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menggandeng International Chamber of Commerce (ICC) Indonesia merancang program UMKM Indonesia Go Export. Program tersebut fokus pada meningkatkan kapabilitas UMKM untuk memperluas usaha ke mancanegara.
Melalui program ini, BCA menargetkan 60 UMKM siap melakukan ekspor.
Direktur BCA Antonius Widodo Mulyono mengatakan UMKM Indonesia Go Export merupakan bagian dari payung program pengembangan berkelanjutan ‘Bakti BCA’ pada pilar Desa Bakti BCA.
"Melalui program pelatihan ini, kami menargetkan 60 UMKM akan siap melakukan ekspor. Kami berharap pelaku UMKM dapat memanfaatkan program ini dengan optimal, sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi sesuai standar internasional," ujar Widodo dalam seremoni UMKM Indonesia Go Export merupakan bagian dari payung program pengembangan berkelanjutan ‘Bakti BCA’ pada pilar Desa Bakti BCA, Selasa (20/8/2024).
Direktur ICC Lusiana Indomo mengatakan upaya meningkatkan kinerja ekspor dari sektor UMKM memerlukan kolaborasi dari banyak pemangku kepentingan.
"Dengan dukungan berkelanjutan serta sinergi yang kokoh antara BCA dan ICC Indonesia, kami yakin inisiatif ini akan membuka peluang bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekspor, sekaligus meningkatkan daya saing produk Indonesia di kancah global,” tutur Lusiana.
Sejauh ini, UMKM menyumbang 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan menyerap sekitar 117 juta pekerja atau 97 persen dari total tenaga kerja pada 2023.
Potensi kontribusi UMKM dalam ekspor nasional masih cukup besar, baru sekitar 16 persen dari total ekspor. Pendampingan terhadap UMKM harus terus ditingkatkan untuk mencapai target pemerintah sebesar 17 persen pada 2024.
Sebelumnya, Bakti BCA bersama ICC Indonesia melakukan prakurasi dengan riset pasar dan konsolidasi yakni bertujuan mengidentifikasi produk yang berpotensi diminati di pasar global, disertai dengan informasi tentang negara tujuan ekspor dan data konsumen potensial di negara tersebut kemudian UMKM akan melalui tahap kurasi.
Pada tahap kurasi, UMKM dinilai berdasarkan kesesuaian lini bisnis, kapasitas produksi, kelengkapan dokumen, dan hasil verifikasi lapangan.
Selain Malang, UMKM Indonesia Go Export akan hadir di dua kota lainnya, yaitu Bandung dan Surabaya. Dukungan BCA dalam program ini tidak hanya terbatas pada memberikan pelatihan bagi UMKM terpilih.
Setelah rangkaian pelatihan berakhir, BCA bersama ICC Indonesia akan terus mendampingi UMKM peserta dalam mengakses pasar internasional, mengikuti ajang bergengsi untuk mempromosikan produk mereka seperti Trade Expo Indonesia, serta mendampingi proses transaksi dengan calon pembeli dari luar negeri.
Selain program tersebut, BCA juga meningkatkan pembiayaan UMKM menjadi 12,7 persen YoY mencapai Rp114,4 triliun per Juni 2024. Selain itu, Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) Perseroan yang sebesar 22,2 persen.
Adapun, UMKM Indonesia Go Export diselenggarakan di Semarang dan Yogyakarta pada 2023. Melalui program ini, BCA berhasil mendampingi salah satu UMKM peserta asal Yogyakarta, Wastraloka, melakukan ekspor perdana ke China.
Selain itu, BCA juga berhasil membawa UMKM Indonesia Go Export lainnya yaitu Prospero Food Realcho untuk mengirimkan produk cocoa powder sebanyak 2 kontainer total 34mts dengan total nilai transaksi sebanyak USD 57.800 atau setara dengan Rp907 juta Rupiah ke salah satu negara di Asia.
Selain program tersebut, BCA telah membantu menerbitkan 1.000 sertifikat halal sepanjang 2023.
BCA juga berupaya mempermudah akses UMKM ke pasar potensial melalui berbagai acara yang mempertemukan UMKM dengan calon pembeli. Terbaru, BCA telah sukses menyelenggarakan BCA UMKM Fest 2024 dengan partisipasi lebih dari 1200 UMKM yang mempromosikan produk-produk unggulan mereka.
“Workshop UMKM Indonesia Go Export diharapkan dapat mencetak UMKM yang mampu berkembang dan bersaing di pasar ekspor. Kami menemukan bahwa masih banyak UMKM yang menemukan kesulitan mengakses pasar internasional dan melakukan transaksi luar negeri. Semoga inisiatif ini dapat mendorong aktivitas ekspor dari UMKM serta memberikan kontribusi besar pada pertumbuhan perekonomian Indonesia,” tutur Widodo.
(Febrina Ratna)