IDXChannel - Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk atau BCA (BBCA), Jahja Setiaatmadja, masih mencermati efek kebijakan terbaru devisa hasil ekspor (DHE) terhadap likuiditas valuta asing (valas) bank.
Dia mengatakan, eksportir perlu menyesuaikan kembali pengelolaan keuangan mereka seiring dengan implementasi kebijakan tersebut.
Pasalnya, hasil ekspor seharusnya menjadi modal bagi mereka untuk membiayai kebutuhan operasional, seperti pembelian bahan baku, gaji pegawai, dan lainnya.
"Apakah dia harus melakukan back to back, menjaminkan DHE-nya, menarik pinjaman, yang penting mereka bisa meneruskan bisnisnya untuk operating cost, biaya bahan baku, bahan utamanya, investasi yang dibutuhkan, ini harus bisa dicukupi. Itu baru bisa parkir 100 persen," ujar Jahja dalam konferensi pers hasil kinerja BCA sepanjang 2024, Kamis (23/1/2024).
Maka itu, kata Jahja, BCA belum bisa memprediksi bagaimana efek kebijakan DHE terhadap likuiditas valas BCA.
"Ini kan masih peraturan baru, masih harus kami amati. Seberapa besar dampaknya kami masih belum tahu. Nanti kita lihat akhir tahun 2025," kata dia.