IDXChannel - Para pelaku perbankan Tanah Air mengaku siap mendukung penuh terhadap upaya peningkatan kualitas dan daya saing industri hulu migas di Indonesia.
Dalam upaya tersebut, sektor perbankan dapat menjalankan peran sebagai mitra strategis, dengan menyediakan pembiayaan untuk proyek-proyek industri migas, hingga menyiapkan produk keuangan seperti payroll, kartu kredit, dana pensiun lembaga keuangan (DPLK), dan consumer loan untuk pekerja di sektor hulu migas.
Hal ini disampaikan oleh Vice President Institutional Business Division PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Danang Andi Wijanarko, merespons digelarnya Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) III Tahun 2023, di Jakarta, pada 23 dan 24 November 2023 mendatang.
"Kami berharap penyelenggaraan Kapnas dapat menjadi momentum untuk mempererat kemitraan para stakeholder industri hulu migas. Perbankan tentu siap hadir sebagai mitra aktif dalam mendukung upaya penguatan kapasitas nasional ini," ujar Danang, dalam keterangan resminya, Senin (20/11/2023).
Menurut Danang, industri hulu migas hingga saat ini terbukti masih menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi nasional.
Dalam hal ini, perbankan dapat mendukung investasi dalam ekosistem industri hulu migas melalui produk, di antaranya pencadangan dana abandonment and site restoration (ASR), trustee and paying agent, rekening pembayaran dan penerimaan untuk transaksi penyediaan barang dan jasa.
Kemudian, rekening penerimaan untuk transaksi jual beli migas, rekening khusus devisa hasil ekspor sumber daya alam (DHE SDA), pembiayaan proyek industri migas (cash loan maupun non cash loan) hingga pembiayaan industri pendukung/vendor hulu migas.
Mengenai dukungan pembiayaan, menurut Danang, perbankan juga membutuhkan peran dari operator migas (kontraktor kontrak kerja sama/KKKS) selaku bouwheer (pemberi kerja) untuk bekerja sama menentukan skema pembiayaan yang paling sesuai kepada para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas.
"Sebagai mentor UMKM, misalnya, KKKS perlu memastikan bahwa para pelaku usaha ini memiliki pengelolaan usaha yang bankable guna memudahkan akses pembiayaan," tutur Danang.
Sementara, Vice President SKK Migas yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Forum Kapnas, Erwin Suryadi, menyatakan bahwa pihaknya sejauh ini juga telah melakukan serangkaian pembicaraan dengan perbankan untuk membangun sinergi dalam upaya meningkatkan kualitas dan daya saing industri hulu migas.
Sinergi dengan perbankan dibutuhkan untuk memperluas magnitude penguatan kapnas, yang kini tengah diupayakan SKK Migas bersama KKKS.
"Sebenarnya, dukungan sektor perbankan sudah terlihat dari penyelenggaraan Forum Kapasitas Nasional di beberapa wilayah kerja SKK Migas, sejak tahun lalu," ujar Erwin.
Namun, menurut Erwin, dukungan tersebut masih bersifat parsial. Dengan adanya komitmen perbankan, terutama di kalangan Himpunan Perbankan Milik Negara (Himbara), Erwin optimistis penguatan kapasitas dan daya saing para pelaku usaha/vendor penunjang hulu migas ke depan akan semakin masif dan terprogram.
Sedangkan, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro, mengungkapkan SKK Migas tengah menyiapkan penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 pada 23-24 November di Jakarta.
Gelaran tersebut menjadi puncak kegiatan yang sudah diadakan di lima area kerja SKK Migas, yakni Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa); Papua dan Maluku (Pamalu); Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut); dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Menurut Hudi, penyelenggaraan Forum Kapnas III 2023 di Balai Sidang Jakarta (JCC) itu akan menjadi potret peran industri hulu migas sebagai motor penggerak perekonomian nasional. (TSA)