Dari khazanah digital rupiah dengan masing-masing distributor dan wholesaler ini, akan disambungkan dengan blockchain atau distributed ledger technology (DLT).
"Jadi kalau nanti bank A dan bank B mau mindahin dari rekening biasa ke rekening digital, instan, dalam hitungan detik. Bahkan antar wholesaler juga bisa bertransaksi secara digital," imbuh dia.
Kemudian, wholesaler sesuai kesiapannya akan diberikan mandat sebagai retailer. Hanya saja, BI bisa langsung ke retailer jika para pelaku wholesaler tidak mampu melayani, seperti sekarang BI tetap melayani masyarakat di wilayah 3T atau remote areas.
"Kalau di sana pelaku distributornya tidak mampu, BI bisa langsung menjalankan fungsi retail di sana. Kalau ada segmen-segmen masyarakat yang belum bisa dipenuhi oleh mereka, BI bisa langsung menjadi retailer," pungkas Perry. (NIA)