"Oleh karena itu, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen rapat dewan gubernur bulan Agustus ini," ujarnya.
Riefky menilai, pemotongan suku bunga acuan yang terlalu dini berisiko mendorong arus modal keluar sehingga meningkatkan volatilitas dan memicu depresiasi Rupiah. Sebab, pemotongan suku bunga acuan oleh BI tampaknya perlu sejalan dengan momentum pemotongan suku bunga The Fed untuk menjaga perbedaan tingkat suku bunga.
"Sehingga, BI perlu menahan suku bunga acuannya di 6,25 persen pada RDG BI Agustus ini," katanya.
(Dhera Arizona)