IDXChannel - Ekonom memprediksi Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 21 Mei mendatang.
Ekonom Maybank Investment Banking Group, Brian Lee Shun Rong menilai, langkah itu menjadi tindakan bank sentral di tengah meningkatnya tekanan terhadap nilai tukar rupiah.
“Bank Indonesia kemungkinan lebih memilih menjaga stabilitas nilai tukar daripada mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek,” kata Brian dalam Indonesia Economics, Jumat (16/5/2025).
Maybank mencatat rupiah kembali melemah dan menembus level Rp16.500 per dolar AS.
Tekanan ini dipicu oleh ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan serta penguatan dolar AS karena ekspektasi pasar atas penurunan suku bunga Federal Reserve yang kembali surut.
Di sisi domestik, cadangan devisa Indonesia mengalami penurunan signifikan sebesar USD4,6 miliar menjadi USD152,5 miliar. Angka tersebut terendah dalam lima bulan terakhir.
Brian membaca data konsumsi per April tidak menunjukkan pelemahan yang ekstrem, ditambah indeks kepercayaan konsumen yang naik tipis. Dari dasar ini, analis menilai belum ada urgensi mendesak bagi BI untuk segera memangkas suku bunga bulan ini.
Adapun BI Rate, ujar Brian, bakal mulai dipangkas setidaknya 25 basis poin pada kuartal kedua tahun ini, bergantung pada arah pergerakan rupiah ke depan.
“BI diperkirakan akan memangkas suku bunga kebijakannya menjadi 5,25 persen pada akhir tahun untuk mendukung perekonomian,” tuturnya.
BI sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa dorongan terhadap pertumbuhan tetap menjadi perhatian.
“Bank Indonesia ingin mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi tetap mencari keseimbangan optimal dengan stabilitas,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo belum lama ini.
(Febrina Ratna Iskana)