sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

BI Rate Naik, BTN (BBTN) Mau Turunkan Pertumbuhan Kredit Jadi 10-11 Persen

Banking editor Anggie Ariesta
25/04/2024 20:50 WIB
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berusaha menurunkan pertumbuhan kredit yang saat ini 14,8% ke arah kisaran 10-11%.
BI Rate Naik, BTN (BBTN) Mau Turunkan Pertumbuhan Kredit Jadi 10-11 Persen. (Foto MNC Media)
BI Rate Naik, BTN (BBTN) Mau Turunkan Pertumbuhan Kredit Jadi 10-11 Persen. (Foto MNC Media)

IDXChannel - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) berusaha menurunkan pertumbuhan kredit yang saat ini 14,8% ke arah kisaran 10-11%.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, perubahan arah strategi penyaluran kredit tersebut untuk mengantisipasi likuiditas yang belakangan ini semakin mahal.

"Jadi saya malah agak berusaha sekarang mau nurunin pertumbuhan kredit yang 14% persen ini supaya balik ke 10-11% untuk mengantisipasi likuiditi yang mungkin belakangan akan menjadi lebih mahal," kata Nixon dalam konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan Kuartal I 2024 di Jakarta, Kamis (25/4/2024).

"Jadi lebih mahal karena naiknya BI Rate dan sebagainya, sehingga kompetisi bunga akan lebih challenging, sehingga kalau udah kayak gitu, kalau harga bahan baku mahal, maka jualinnya enggak usah terlalu digeber, nah kemarin juga tumbuhnya bagus nih kan ikut mendorong pertumbuhan ekonomi sebenarnya," imbuhnya.

Nixon menambahkan, guna menghadapi era suku bunga tinggi ini mendorong perbankan untuk menurunkan angka kredit di tahun 2024.

"Cuma faktanya kan funding sekarang lebih mahal, jadi sebagai bankers saya harus rasionil kita memutuskan maka akhir tahun kita dorong turun ke angka 10-12% untuk pertumbuhan kredit kita, enggak setinggi hari ini," ujar Nixon.

Perlu diketahui, BTN pada periode Januari hingga Maret 2024 membukukan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar 14,8% menjadi Rp344,2 triliun, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp299,7 triliun.

Dengan demikian, guna mengantisipasi kondisi geopolitik makro ekonomi yang belum stabil, BTN dirasa perlu untuk menekan pertumbuhan kredit.

"Antisipasi kondisi geopolitik makro yang belum terlalu stabil hari ini, ya memang masalahnya dari luar negeri semua sih kita kena dampaknya sebenarnya, kita baik-baik bunga naik, kita baik-baik inflasi naik," jelasnya.

(YNA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement