IDXChannel - Bank Indonesia (BI) mengatakan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) tercatat rendah.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan NPL kredit UMKM per Mei 2024 sebesar 4 persen, meskipun angka ini merangkak naik bila dibandingkan dengan kondisi awal tahun.
"Di kredit UMKM kami melihat NPL-nya sedikit naik sekitar 4 persen sampai saat ini dan pertumbuhan kreditnya di 5,68 persen," kata Juda dalam konferensi pers pengumuman hasil RDG BI Bulan Juli 2024 di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
Namun, berdasarkan pengamatan BI, bank yang menyalurkan banyak kredit UMKM memiliki cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang kuat untuk melindungi dari risiko.
"Nah good news-nya, kabar baiknya, adalah kami juga melihat bank-bank yang saat ini banyak menyalurkan ke UMKM bagaimana kondisinya? kami lihat mereka memiliki CKPN yang kuat untuk meng-cover risiko kredit dari UMKM," ujar Juda.