"Perbaikan ekspor terjadi pada hampir semua komoditas utama, di antaranya Crude Palm Oil (CPO), batubara, serta besi dan baja. Transaksi modal dan finansial mengalami surplus didorong net inflows investasi portofolio sebesar USD4,9 miliar," terangnya.
Perkembangan positif NPI berlanjut pada April 2021 dengan neraca perdagangan yang mencatat surplus sebesar USD2,2 miliar dan investasi portofolio yang kembali mengalami net inflows sebesar USD0,9 miliar dari periode April hingga 21 Mei 2021, sejalan ketidakpastian pasar keuangan global yang berkurang.
Posisi cadangan devisa pada April 2021 mencapai USD138,8 miliar setara pembiayaan 10,0 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Secara keseluruhan sepanjang 2021 defisit transaksi berjalan diprakirakan akan tetap rendah sekitar 1,0 persen-2,0 persen dari PDB.
"Ke depan, berbagai upaya memperkuat ketahanan eksternal terus dilanjutkan, termasuk peningkatan iklim investasi sejalan implementasi Undang-Undang Cipta Kerja dan menjaga daya tarik aset keuangan domestik," pungkas Perry. (RAMA)