"Sehingga perlu disediakan instrumen yang dengan instrumen itu orang tetap bisa menyimpan dananya dalam bentuk valuta asing, misalnya dolar Amerika dan manakala kondisi tertentu pengen dilepas, pengen dirilis, pengen diambil porsi dari nilai dolar yang dimiliki tinggal kemudian dicairkan, dijual," jelas Amin.
Dengan adanya instrumen baru ini, nilai tukar rupiah bisa stabil sehingga investor tak terlalu khawatir membawa uangnya ke luar negeri, menjadikannya instrumen 'stay' di dalam valuta asing atau dolar.
"Jadi ini menjadi alternatif pilihan bahwa investor tidak perlu takut, tidak perlu khawatir dan diharapkan untuk berpikir mendapatkan gain lebih dari instrumen itu SVBI dan SUVBI ini," ungkapnya.
Amin bilang. dengan menahan laju pelemahan rupiah akan memperkuat posisi Indonesia di mata global. Karena itu, Amin tidak melihat instrumen SVBI dan SUVBI sebagai sebuah kerugian, kecuali investor tetap pergi dari Indonesia.
"Sebaliknya kalau ini menguntungkan berarti yang merugikan apa sih? karena itu kan harus ada yang jamin uangnya kalau suatu saat perubahan dolar dan rupiahnya volatile di masa mendatang itu akan menimbulkan dampak atau risiko kerugian sebenarnya ya," jelas Amin.