Adapun ketidakpastian di pasar keuangan global selain dipengaruhi ekspektasi berlanjutnya kebijakan suku bunga higher for longer, juga kekhawatiran perlambatan ekonomi, dan tensi geopolitik di Timur Tengah.
Sejalan dengan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, nonresiden tercatat net jual di pasar obligasi dan saham emerging market sejak Agustus 2023. Namun, meredanya ketidakpastian global pada November 2023 mulai mendorong nonresiden kembali inflow ke emerging market.
"Sampai dengan Juli, inflow yang masuk di pasar SBN Rp93 triliun, di saham Rp18 triliun, SRBI belum lahir. Yang terjadi di Agustus, September, Oktober sama dengan emerging market yang lain, kita alami outflow cukup besar di pasar SBN kita," tutur Denny.
"Perkembangan DXY, perkembangan the Fed, us tresury menyebabkan emerging market mengalami outflow baik di pasar SBN dan pasar saham. Kita lumayan karena sudah hadir SRBI yang sampai Oktober ada inflow Rp13,8 triliun," imbuhnya.
(RNA)