IDXChannel - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menawarkan skema kredit yang beragam demi mencapai target pertumbuhan double digit. Dengan adanya penawaran kredit secara hybrid tersebut, BBCA bisa menurunkan suku bunga hingga 2,66%.
"Jadi nasabah banyak yang bertanya ke saya kapan sih 100% apa seratus tahun supaya bisa dapat diskon 100%, karena saat 66 tahun kemarin kita juga banjir diskon 66%," kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam segmen Market Buzz Power Breakfast IDX, Senin (3/4/2023).
Jahja menegaskan, bunga kredit ditekan membuat volume transaksi meningkat. Disamping itu BCA juga meningkatkan dari sisi SME, komersial dan korporasi.
"Korporasi saya rasa banyak permintaan, infrastruktur, makanan dan minuman, pertambangan, saya pikir hal-hal ini sangat menjanjikan untuk terus mengembangkan pengkreditan di Indonesia," jelas Jahja.
"Ya kita harapkan kan di negara lain takut resesi, mungkin di Indonesia gak ada resesi harusnya sih gitu ya meskipun kita harus tetap optimis," imbuhnya.
Meski harus tetap waspada, Jahja yakin dengan kemampuan ekonomi Indonesia yang berkembang dan ekspor masih bagus, maka akan memberikan nilai tambah bagi seluruh perekonomian di Indonesia.
Dengan demikian, kredit pertumbuhan BCA ditargetkan bisa mencapai 12% di tahun 2023. "Kan tahun lalu sudah naik 11,7% jadi basisnya sudah lebih tinggi kan, naik dari sini kita harapkan sampai 12%," katanya.
BCA juga menyelenggarakan UMKM Fest untuk mendorong para pelaku usaha menjalankan usaha hingga bisa ekspor, sehingga bisa mendapatkan kredit modal kerja.
(DES)