Program ini memberikan insentif berupa penurunan bunga jika debitur mencapai target keberlanjutan yang telah disepakati.
Pada Juni 2024, BNI telah menyalurkan SLL sebesar Rp5,9 triliun kepada sektor seperti poultry, manufaktur besi, semen, dan manufaktur packaging.
Pencapaian BNI dalam portofolio green loan juga menunjukkan hasil positif, dengan pertumbuhan sebesar 13 persen YoY selama tahun 2023. Hingga Juni 2024, pencapaian green loan BNI telah mencapai 101 persen dari target 2024 sebesar Rp 71,27 triliun.
Seiring meningkatnya tantangan perubahan iklim, taksonomi keuangan berkelanjutan menjadi pilar utama untuk mengarahkan investasi ke proyek yang berkelanjutan.
"Taksonomi keuangan akan menjadi penting dalam menentukan arah investasi dan pembiayaan di masa depan," ujar David.