Dari sisi pendanaan, BRI telah meraih dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp1.386,71 triliun per November 2024 atau tumbuh 6,95 persen yoy.
Pendanaan BRI ditopang dana murah (current acount saving acount/CASA) yang naik 10,79 persen yoy menjadi Rp914,83 triliun per November 2024. CASA anggota kelompok bank bermodal inti (KBMI) IV ini mencapai porsi 65,97 persen terhadap keseluruhan pendanaan.
Dalam laporan laba rugi, BRI mengalami beban kerugian penurunan nilai aset keuangan sebesar Rp35,52 triliun. Namun, beban tersebut berhasil diimbangi oleh efisiensi operasional dan peningkatan pendapatan nonbunga.
BRI juga mencatat total ekuitas sebesar Rp 314,4 triliun, yang terdiri atas modal saham, laba ditahan, dan cadangan umum.
BRI memiliki komitmen signifikan dalam bentuk fasilitas kredit yang belum digunakan sebesar Rp 110 triliun, Surat kredit berdokumen (L/C) senilai Rp14,42 triliun, dan posisi valas untuk transaksi derivatif sebesar Rp115,76 triliun.