Untuk itu, BSI bekerja sama dengan produsen emas tepercaya seperti Antam untuk memastikan keaslian emas. Selain itu, BSI menerapkan sistem penyimpanan berlapis untuk menjaga keamanan emas nasabah.
"Itu pun juga kita kemudian sudah menge-fold, seperti yang kita bilang tadi yang mempunyai kapasitas setiap 30 ton saat ini, dan kita akan terus ekspansi. Yang kedua tentu saja, ada juga sebagian emas kita yang kita simpan di pihak ketiga dengan pengamanan berlapis," kata Anton.
Menurut Anton, BSI terus mengembangkan bisnis emasnya untuk menangkap nilai ekonomi di seluruh rantai pasok emas, memonetisasi aset emas, dan memberikan kemudahan investasi syariah.
BSI optimistis bisnis bank emas akan memberikan daya tarik bagi pelaku industri emas. Sebab, menurut dia, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat.
BSI memiliki berbagai keunggulan dalam bisnis bank emas, seperti layanan emas dengan karatase 99,99 persen SNI dan sertifikat MUI, jaringan BSI Agen yang luas, dan layanan digital melalui BYOND by BSI.
Bisnis emas BSI terus mengalami pertumbuhan signifikan, dengan total emas kelolaan mencapai 17,5 ton dan volume transaksi mencapai 29,7 ton pada tahun 2024. Pada 2025, BSI akan fokus pada penitipan dan perdagangan emas melalui tiga fokus layanan.
(Febrina Ratna Iskana)