Eko mengungkapkan, para talent di Bank BTN selain dibekali oleh kemampuan managerial, juga diwajibkan untuk mengimplementasikan budaya perusahaan yang dilandaskan pada empat pilar yang berlandaskan pada budaya AKHLAK.
“Empat pilar budaya itu adalah tambah tumbuh dan memenuhi harapan pelanggan, bersih dan terpercaya, berkinerja unggul, dan terus belajar,” ujar Eko.
Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, untuk mewujudkan visi “Menjadi The Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025”, BTN juga mengubah strategi bisnis mereka untuk mendukung visi tersebut.
“Selama dua tahun terakhir ini kami mengubah strategi bisnis kami, kami meningkatkan branch operating model untuk pertumbuhan low-cost deposit dengan mengoptimalkan footprint dan membangun customer ownership secara menyeluruh,” ujar Eko.
Dia melanjutkan, BTN juga meningkatkan proses bisnis kredit yang lebih baik dengan sentralisasi operasi kredit (CBC, SME, consumer), meningkatkan check and balances, dan memperkuat kerangka risiko melalui pedoman risiko yang tepat.
Untuk memperkuat strategi bisnis yang dilakukan, BTN juga memperhatikan tantangan yang dihadapi. Eko mengatakan terdapat 5 fokus inisiatif strategis yang dijalankan oleh BTN.
"Yang pertama Fokus pada KPR Subsidi, Fixed Income dan membangun ekosistem perumahan digital, yang kedua meningkatkan CASA dan fokus pada peningkatan DPK Ritel, yang ketiga mempercepat penyelesaian NPL dan perbaikan proses perkreditan, yang keempat memperkuat permodalan dan partnership untuk mengembangkan bisnis, serta yang kelima melakukan sentralisasi operasional di cabang untuk efisiensi dan fokus cabang ke sales,”pungkasnya.
(SAN)