“Tentu patut kita syukuri, ini menjadi penanda bahwa pemerintah terus bergerak untuk melayani dan memastikan bahwa pemenuhan perumahan tetap kita lakukan. Tentu ini penanda bahwa ini adalah upaya keras dari seluruh ekosistem BTN, pengembang, dan pemangku kepentingan lainnya bahwa kita terus ingin mengurangi gap perumahan yang ada sekarang,” tutur Zainal.
Sementara itu, Sesmen BUMN Rabin Hattari yang turut hadir pada acara tersebut mengatakan, Kementerian BUMN terus mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan masyarakat, termasuk melalui BTN dalam hal pembiayaan.
"Saat ini yang terus kami pastikan adalah agar pembiayaannya tepat sasaran. Selain itu, yang perlu dipastikan juga adalah bagaimana agar suku bunga pembiayaannya bisa lebih rendah lagi, melalui kerja sama dengan beberapa instansi dan lembaga pemerintahan lainnya. Tentunya tingkat suku bunganya perlu melihat lagi tingkat kemampuan daya beli masyarakat,” ujar Rabin.
Tak hanya perhatian dalam segmen KPR saja, BTN juga turut mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui penyaluran kredit modal usaha, yang telah mencapai sekitar Rp2,84 triliun hingga Juni 2024 atau tumbuh sekitar 33,3 persenvYoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini sejalan dengan meningkatnya para pelaku UMKM yang menerima Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah BTN yg secara YoY bertumbuh sebesar 98,75 persen.
Nixon memaparkan, dari total kredit modal usaha tersebut, sebanyak Rp797,8 miliar disalurkan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Rp2,04 triliun untuk Kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM). Hingga Juni 2024, pertumbuhan KUR BTN mencapai 17,2 persen YoY dari periode yang sama tahun sebelumnya, sedangkan KUMKM melonjak 40,8 persen YoY.